setiap saat selama hidup kita, terutama dalam keadaan jaga (tidak tidur),kita selalu berpikir. Berpikir merupakan kegiatan mental. Pada waktu kita berpikir,dalam benak kita timbul serangkaian gambar tentang sesuatu yang tidak hadir secara nyata. Kegiatan ini mungkin tidak terkendali, terjadi dengan sendirinya tanpa kesadaran. Misalnya pada saat-saat kita melamun. Kegiatan yang lebih tinggi dilakukan secara sadar,tersusun dalam urutan yang saling berhubungan dan bertujuan untuk sampai kepada suatu kesimpulan. Jenis kegiatan berpikir yang terakhir inilah yang disebut kegiatan bernalar.
Berdasarkan uraian diatas, dapatlah dicatat bahwa proses bernalar atau singkatnya penalaran merupakan proses berpikir yang sistematik untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan.
Penalaran memerlukan fakta sebagai unsur dasarnya. Karena itu,agar dapat menalar dengan tepat, perlu kita miliki pengetahuan tentang fakta yang berhubungan.
Jumlah fakta terbatas,sifatnya pun beraneka ragam. Banyak diantara fakta-fakta itu yang saling berkaitan, baik secara fungsional maupun dalam hubungan sebab akibat. Hubungan itu kadang-kadang sangat erat atau dalam suatu rangkaian yang rumit sehingga sulit mengenalinya.
Konsep dan symbol dalam penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan symbol. Symbol atau lambing yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan berupa argument.
Kesimpulannya adalah pernytaan atau konsep adalah abstrak dengan simbo berupa kata, sedangkan untuk proporsi symbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan symbol berupa argument. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.
Sumber : R.N,Tri wahyu.2006.”Bahasa Indonesia”.Jakarta:Universitas Gunadarma.
Wikipedia bahasa Indonesia,ensiklopedia bebas ”Penalaran”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar