Weiss(1995:9) mengutip pendapat Carroll( 1989) membahas lima tingkatan etika bisnis, yaitu individual, organisasional, asosiasi, masyarakat, dan internasional.
1. Tingkat individual, menyangkut apakah seseorang akan berbohong mengenai rekening pengeluaran, mengatakan rekan sejawat sedang sakit karena tidak ada di tempat kerja, menerima suap, mengikuti saran teman sekerja sekalipun melampaui perintah atasan. Jika masalah etis hanya terbatas pada tanggung jawab individual, maka seseorang harus memeriksa motif dan standar etikanya sebelum mengambil keputusan.
2. Tingkat organisasional, masalah etis muncul apabila seseorang atau kelompok orang ditekan untuk mengabaikan atau memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh sejawat demi kepentingan keharmonisan perusahaan atau jika seorang karyawan disuruh melakukan perbuatan yang tidak sah demi keuntungan unit kerjanya.
3. Tingkat asosiasi, seorang akuntan, penasihat,dokter, dan konsultan manajer harus melihat anggaran dasar atau kode etik organisasi profresinya sebagai pedoman sebelum ia memberikan saran pada kliennya.
4. Tingkat masyarakat, hukum, norma, kebiasaan dan tradisi menentukan perbuatan yang dapat diterima secara sah. Ketentuan ini tidak mesti berlaku sama di semua negara. Oleh karena itu, kita perlu berkonsultasi dengan orang atau badan yang dapat dipercaya sebelum melakukan kegiatan bisnis di negara lain.
5. Tingkat internasional, masalah-msalah etis menjadi lebih rumit untuk dipecahkan karena faktor nilai-nilai dan budaya, politik dan agama ikut berperan. Oleh karena itu, konstitusi, hukum, dan kebiasaan perlu dipahami dengan baik sebelum seesorang mengambil keputusan.
Namun sumber lain mengatakan bahwa etika bisnis memiliki 4 level / tingkatan yang perlu diperhatikan dalam kegiatan suatu perusahaan. dibawah ini merupakan 4 level / tingkatan dalam Etika Bisnis menurut Prof. R. Edward Freeman (1993).
1. Tingkat hubungan dalam masyarakat, Dalam tingkat ini menuntut kepada perusahaan bagaimana ia menmpatkan dirinya dalam berhubungan dengan institusi sosial yang ada. Hal ini menjadi penting dalam upaya menjadikan kegiatan bisnis sebagai suatu kegiatan yang menciptakan “nilai tambah”.
2. Tingkat Stakeholders, Perusahan harus mengetahui siapa yang menjadi stakeholder nya dan setelah itu harus dipahami bagaimana hubungan itu terjadi dan apa yang mempengaruhi hubungan itu.
3. Tingkat kebijakan dalam perusahaan dalam berhubungan dengan karyawan
4. Tingkat personal, Pada posisi ini menerangkan bagaimana masing-masing karyawan berusaha bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
Sumber :
www.berusaha untuk maju.blogspot.com
http://ww2.yuwie.com/blog/entry.asp?id=842632&eid=533045
Tidak ada komentar:
Posting Komentar